Daun Sirsak. Si Pestisida Alami

Desa Terbah 24 April 2018 22:49:41 WIB

Terbah(sida_samekta)Hama thrips (Thrips Sp.) sudah tidak asing lagi bagi para petani cabai. Hama thrips tergolong sebagai pemangsa segala jenis tanaman, jadi serangan bukan hanya pada tanaman cabai saja tetapi juga bawang merah, kentang, tomat, waluh dan bayam. Trips dewasa berukuran kurang lebih 1 mm, berwarna kuning pucat, cokelat atau hitam.  Semakin rendah suhu suatu lingkungan warna trips biasanya lebih gelap.  Trips jantan tidak bersayap, sedangkan yang betina mempunyai dua pasang sayap yang halus dan berumbai.  Hama ini berkembang biak secara partenogenesis atau dapat menghasilkan telur tanpa melalui kawin terlebih dahulu.

Pengendalian hama trips dengan pestisida nabati dapat dilakukan dengan langkah khusus. Pertama, sebanyak 100 lembar daun sirsak ditumbuk, kemudian tambahkan 250ml sunlight kemudian tambahkan air sebanyak 15 liter dan lakukan perendaman selama semalam, setelah direndam kemudian lakukan penyaringan agar ampas-ampas daunnya terpisah dengan air rendamannya. Setelah dilakukan penyaringan maka akan didapatkan larutan pestisida yang siap pakai. Untuk pemakaiannya caranya yaitu 1 liter pestisida nabati dilarutkan dalam 10 liter air lalu dimasukkan ke dalam alat penyemprot dan lakukan penyemprotan ke tanaman. Pestisida ini dapat digunakan untuk mengendalikan hama trips.

Rahasia daun sirsak sebagai pestisida nabati karena mengandung bahan aktif annonain dan resin. Annonain merupakan senyawa golongan alkaloid yang terdapat pada daun dan biji sirsak. Aktivitas fisiologinya bersifat racun dan memiliki rasa yang pahit. Alkaloid memiliki sifat metabolit terhadap satu atau beberapa asam amino. Efek toksik lain bisa lebih kompleks dan berbahaya terhadap insekta, yaitu mengganggu aktivitas tirosin yang merupakan enzim esensial untuk pengerasan kutikula insekta.

Sedangkan cara membuat pestisida nabati daun sirsak untuk membasmi wereng maka dapat dilakukan cara yang sama dengan cara di atas hanya saja bahan yang digunakan bukan hanya daun sirsak saja tetapi ditambahkan sereh dan bawang putih, sereh yang digunakan sebanyak 10 batang, 20 siung bawang putih, dan satu genggam daun sirsak. Semuanya ditumbuk, ditambah sunlight 250ml dan direndam dalam 20 liter air dan dilakukan perendaman selama 2 hari, kemudian disaring dan siap untuk digunakan.

Hama wereng cokelat menyerang tanaman padi pada saat memasuki stadia pertumbuhan (tanaman muda) hingga fase keluarnya malai. Dampak dan kerugian yang ditimbulkan oleh serangan wereng cokelat ini, dalam waktu 10 hari bisa menurunkan produktivitas panen 10% sampai 50%. Parahnya, di Indonesia serangan dengan populasi 10-15 ekor per rumpun saja sudah cukup untuk membuat puso dalam waktu 10 hari.

Alasan penggunaan sereh karena sereh mengandung minyak atsiri. Mekanisme minyak atsiri sereh terdiri dari:

  1. Sebagai bahan penolak. Minyak atsiri sereh mampu mengacaukan aroma penarik yang dikeluarkan tanaman inang sehingga pergerakan hama menuju tanaman inang tersebut dapat dialihkan.
  2. Sebagai bahan penghambat makan. Minyak atsiri sereh yang diaplikasikan pada tanaman inang mampu menekan peran bahan perangsang makan yang dihasilkan tanaman tersebut dan menimbulkan ketidaksukaan sehingga konsumsi hama pada tanaman inang menjadi jauh berkurang. Akibatnya pertumbuhan hama dan perkembangan populasi menjadi terhambat.
  3. Sebagai pembunuh hama. Minyak atsiri mempunyai efek iritasi. Efek ini menyebabkan kerusakan pada integumen hama sehingga terjadi proses transpirasi tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan kematian pada hama tersebut.

Untuk hama belalang dan ulat gunakan bahan daun sirsak 50 lembar, dan satu genggam daun tembakau kemudian tumbuk, ditambah 250 ml sunlight dan 20 liter air dan dilakukan perendaman selama semalam, kemudian disaring dan pestisida nabati siap digunakan sebagai senyawa organik pembasmi hama.(sumber : farming.id)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar